slot
slot gacor
slot gacor hari ini
Masih teringat jelas dalam benak kita betapa dahsyatnya pandemi covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Setiap aspek dan sendi-sendi kehidupan individu bahkan negara terkena dampaknya. Kesehatan menjadi ‘harta’ yang paling mahal dan paling berharga dimana sebelum pandemi kita lalai dan kurang mensyukurinya. Setelah pandemi terjadi akhirnya kita paham tentang pentingnya arti menyapa, “Hai, apa kabar? sehat kan?” .
Segala macam aktifitas manusia sebagai makhluk sosial berhenti total, ekonomi nasional bukannya bertumbuh malam dalam posisi minus. Aktifitas ekonomi dan sosial tatap muka ditiadakan, pendidikan pun berada dalam ketidakpastian. Tapi saya tetap yakin dan percaya bahwa dibalik kesulitan pasti akan ada jalan keluar dan kemudahan. Ternyata hal tersebut memanglah benar, Indonesia mampu bangkit, pulih dan tumbuh melebihi apa yang diharapkan.
Teknologi, lagi-lagi menjadi penyelamat berbagai permasalahan yang terjadi bahkan sampai detik ini. Pendidikan, ekonomi dan sektornya lainnya terbantu dengan adanya kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Berawal dari pandemi, berbagai peluang bisnis digital makin banyak ditemukan. Kemampuan masyarakat dalam memahami teknologi modern secara luas terutama komputer dan internet menjadi sebuah keniscayaan. Itulah tech savvy, skill multifungsi yang erat kaitannya dengan generasi milenial dan generasi z.
Tech savvy bukan hanya sekedar paham cara menggunakan perangkat teknologi, seperti mahir menggunakan facebook, twitter, instagram, tiktok dan aplikasi lainnya. Lebih daripada itu tech savvy adalah keahlian memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang spesifik dan memiliki nilai jual yang tinggi (value). Sebagai contoh SEO specialist, video editor, content creator, programmer, web developer dan banyak lagi keahlian hi-tech lainnya.
Indeks Pembangun TIK Indonesia pada tahun 2021 meningkat 0,17 poin dari 5,59 pada 2020 menjadi 5,76. Hal ini tentunya tak lepas seiring meningkatnya keahlian TIK para pengguna, akses dan infrastruktur yang memadai dan tentunya penggunaan perangkat TIK itu sendiri. Kemampuan masyarakat dalam memahami dan menggunakan smartphone secara otodidak juga sangat membantu peningkatan Indeks Pembangunan TIK di Indonesia.