Disdag Bersama Dewan OKI Sepakat Operasi Pasar Minyak Goreng

Kayuagung, DISDAG.OKI – Menghilangnya peredaran Minyak Goreng hampir di seluruh Wilayah Indonesia, membuat semua pihak miris dan perlu mengambil langkah-langkah nyata.

Dinas Perdagangan bersama Dewan Ogan Komering Ilir khususnya Komisi II sepakat operasi pasar minyak goreng untuk atasi langkanya minyak goreng di pasaran.

Read More

Harga CPO Naik Tinggi
Penyebab mahalnya harga minyak goreng diantaranya naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan dasar minyak goreng.

Sepanjang sejarah, harga CPO sekarang mengalami tertinggi seperti yang tampak di grafik di bawah ini.

Adapun harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit mencapai Rp 3.950 per kg. Naik hampir 100% dibanding bulan Juli 2021 lalu yang harganya sekitar Rp. 2.000 per kg.

Kenaikan harga bahan baku minyak goreng sawit ini mengakibatkan naiknya harga pokok produksi minyak goreng, sehingga secara teori output minyak goreng juga harus naik agar perusahaan tidak merugi.

Petani Sawit Diuntungkan
Kenaikan harga CPO ini ada yang diuntungkan yakni petani sawit. Namun berdampak pada naiknya harga minyak goreng karena bahan baku CPO naik.

Sehingga di sisi yang lain ada masyarakat yang diuntungkan yakni petani sawit dan ada masyarakat yang dirugikan, yakni masyarakat konsumen minyak goreng dan pedagang kecil (UKM) yang menggunakan minyak goreng.

Operasi Pasar Minyak Goreng
Operasi minyak goreng salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng terutama di Ogan Komering Ilir (OKI).

Disdag dan Komisi II DPRD sepakat lakukan operasi pasar dan meminta perusahaan yang memiliki kebun sawit dan perusahaan minyak goreng, agar menjual di titik-titik yang ditentukan oleh Disdag OKI.
“Dewan mendesak perusahaan minyak goreng agar melakukan operasi pasar di wilayah OKI,” ungkap Sugeng Ketua Komisi II DPRD OKI.

Kebijakan ini juga diusulkan oleh Disdag OKI agar dewan dan Forkompinda OKI menghimbau Perusahaan Minyak Goreng untuk alokasikan minyak goreng ke wilayah OKI.

“Benar, Disdag sedang memproses operasi pasar tersebut ke perusahaan-perusahaan minyak goreng yang di Sumsel,” jelas Drs H Alamsyah, M.Si Kadis Perdagangan OKI.

“Ditargetkan pekan depan sudah ada perkembangan yang sesuai harapan,” paparnya lagi.

“Walaupun kita juga sudah lakukan operasi psar minyak goreng pada 17 Januari lalu sebanyak 4.000 liter di Pasar Kayuagung ” tambahnya lagi (*.*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *